Senin, 05 Juni 2023

“Buat apa nulis novel? Gak ada cuannya. Mending kerja.”

 

Eh, siapa bilang? Sebenarnya, bisa banget loh guys. Ini nih tahapnya.

 

1. Pastikan Karyamu Berkualitas

 

Penemuan yang Mengubah Dunia: Buku, Sumber Referensi Pendidikan Halaman all  - Kompas.com

Sumber gambar : kompas.com

Karya yang berkualitas akan menarik minat pembaca. Cirinya sebagai berikut :

a. Judul yang Unik

Judul adalah identitas utama dari karyamu. Karena itu, pemilihan judul sangat penting. Berikut beberapa ide yang bisa digunakan untuk menentukan judul :

-       Melibatkan nama tokoh, seperti A House for Alice (Diana Evans).

-       Menggunakan latar cerita, seperti Spring in London (Ilana Tan), Heartbreak Motel (Ika Natassa).

-       Memasukkan hal yang terjadi pada cerita, seperti The Selection (Kiera Cass), Keajaiban Toko Kelontong Namiya (Keigo Higashino).

-       Mengibaratkan tokoh utama, seperti Angsa dan Kelelawar (Keigo Higashino), Bidadari-Bidadari Surga (Tere Liye).

-       Menggunakan majas, seperti Laut Bercerita (Leila S. Chudori), Angin Tak Pernah Membenci Hujan (Tere Liye).

 

b. Kalimat Pertama yang Menarik

Kalimat ini berperan dalam menarik perhatian pembaca, juga memicu pembaca untuk membaca lebih lanjut. Karena itu, permaklah kalimat pertama dengan menarik. Bila perlu, sisipkan “konflik” pada kalimat pertama.

Contoh : Keramaian kantin sekolah teralihkan oleh suara tubrukan keras.

 

c. Penutup Bab Dibuat Menggantung

Khusus novel, ceritanya pasti memiliki banyak bab. Penutup bab yang menggantung akan membuat pembaca semakin penasaran. Mereka akan membuka bab berikutnya untuk menemukan jawabannya.

Contoh : Sepasang mata Fidela melebar ketika menatap layar ponselnya.

Nah, mengapa Fidela bereaksi demikian? Kita jelaskan di bab berikutnya.

 

d. Alur Cerita yang Tak Mudah Ditebak

Jangan terburu-buru untuk menjelaskan semua detail konflik pada alur. Tunjukkanlah satu demi satu fakta seiring berjalannya cerita. Ketika konflik tiba di puncaknya, kamu juga bisa menambahkan plot twist loh!

 

e. Alur Cerita yang Logis

Setingginya imajinasimu, alurnya harus masuk akal. Soalnya, alur yang tak masuk akal akan mengurangi kualitas cerita. Misalnya, kamu membuat cerita tentang putri duyung. Tiba-tiba, putri duyungnya bisa terbang ke langit. Penyebabnya tak dijelaskan pula. Kan aneh?

Karena itu, pastikan alur ceritamu dapat diterima logika.

 

f. Tokoh yang Manusiawi

Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya, begitu juga dengan para tokoh dalam cerita. Tokoh terunggul sekalipun memiliki kelemahan. Tokoh terbaik sekalipun memiliki sisi gelapnya sendiri. Sebaliknya, tokoh terjahat sekalipun memiliki sisi terangnya. Karena itu, ingatlah untuk menyajikan kelebihan dan kekurangan tokoh. Juga sisi terang dan sisi gelap mereka.

 

g. Akhir Cerita yang Berkesan

Setelah konflik, tibalah akhir cerita. Bagian ini akan meninggalkan kesan terakhir bagi pembaca. Ada baiknya untuk membuat akhir yang jelas (tidak menggantung), kecuali kalau kamu berencana untuk membuat sekuel dari ceritamu.

 

2. Pastikan Cerita Sudah Disunting

 

Business man writing on laptop and using smartphone with green screen at  wooden Stock Footage #AD ,#la… | Writing services, Website content writing,  Content writing 

Sumber gambar : Pinterest

Setelah menulis, ada baiknya karya disunting. Penyuntingan bertujuan untuk memastikan bagusnya tulisan. Juga untuk meningkatkan nilai jual karya.

Ada dua tahap penyuntingan yang perlu dilakukan, yaitu :

a. Menyunting Narasi, Dialog, dan Alur

Di sini, kita periksa kembali alur cerita kita. Apakah sudah logis? Apakah deskripsi dan dialognya disampaikan dengan hidup? Apakah pewatakan tokoh telah dieksekusi dengan tepat?

Bila belum, ada baiknya kita perbaiki.

 

b. Menyunting Bahasa

Soal bahasa, hal yang perlu kita periksa adalah sebagai berikut :

-     Penggunaan kata sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Bisa diperiksa di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

-       Penggunaan tanda seru (!) dan tanda tanya (?) cukup satu di akhir kalimat.

-      Penggunaan tanda titik (…) di tengah kalimat, tanda (….) di akhir kalimat.

 

3. Memilih Penerbit Tulisan yang Sesuai

 

Tips Menembus Dinding Penerbitan di indonesia | Typoonline

Sumber gambar : Typoonline

Satu hal yang penting tentunya adalah memilih penerbit. Ada opsinya juga loh!

a. Penerbit Buku Cetak

Kalau kamu masih pemula, disarankan untuk memilih penerbit indie. Umumnya, penerbit indie menjamin kepastian penerbitan. Ada beberapa penerbit indie yang siap menerbitkan bukumu, seperti Ellunar Publisher, Penerbit Aksara Plus, Universe Publisher, dan lain-lain.

Akan tetapi, pastikan kamu sudah punya fandom sendiri sebelum menyerahkan naskah ceritamu pada penerbit. Biar bisa balik modal.

 

b. Platform Novel Online

Tak pede menerbitkan buku secara offline? Jangan khawatir. Perkembangan teknologi telah mempengaruhi dunia kepenulisan. Platform novel online adalah salah satunya. Kamu bisa menerbitkan bukumu di platform seperti Fizzo, Goodnovel, Novelme, dan lain-lain. Satu kelebihan lagi. Ceritamu akan dipromosikan secara otomatis, lho.

Beda platform, beda pula kebijakannya. Ada platform yang mewajibkan penulis untuk mencapai retensi (persentase selesai baca) tertentu supaya memiliki pendapatan. Ada juga platform yang menetapkan jumlah minimal uang yang bisa ditarik.

Karena itu, ada baiknya untuk meninjau kebijakan dari masing-masing platform. Pilihlah platform yang menguntungkan.

 

Demikian kiat menghasilkan uang dari cerita fiksi. Semoga bermanfaat J

“Buat apa nulis novel? Gak ada cuannya. Mending kerja.”

  Eh, siapa bilang? Sebenarnya, bisa banget loh guys. Ini nih tahapnya.   1. Pastikan Karyamu Berkualitas   Sumber gambar : komp...